Halo, selamat datang di ArtForArtsSake.ca! Senang sekali Anda menyempatkan waktu untuk berkunjung dan membaca artikel kami. Di sini, kami berusaha menyajikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami, terutama bagi Anda yang sedang mencari referensi terpercaya.
Kali ini, kita akan membahas tuntas tentang Data Sekunder Menurut Sugiyono 2019. Mungkin Anda sedang mengerjakan skripsi, tesis, atau penelitian lainnya yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang data sekunder. Jangan khawatir, artikel ini dirancang untuk memberikan panduan komprehensif namun tetap santai, sehingga Anda tidak akan merasa bosan selama membaca.
Kami akan mengupas tuntas definisi, jenis, manfaat, hingga kelemahan data sekunder, semuanya merujuk pada pandangan Bapak Sugiyono dalam bukunya yang terbit pada tahun 2019. Jadi, siapkan secangkir kopi atau teh hangat, dan mari kita mulai petualangan pengetahuan ini!
Memahami Definisi Data Sekunder Menurut Sugiyono 2019
Menurut Sugiyono (2019), data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan bukan langsung dari sumber pertama. Dengan kata lain, peneliti tidak terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, melainkan menggunakan data yang sudah ada dan dikumpulkan oleh pihak lain. Data ini bisa berupa catatan, laporan, dokumen, atau publikasi lainnya.
Bayangkan Anda ingin meneliti tingkat pengangguran di suatu daerah. Anda tidak perlu melakukan survei sendiri ke rumah-rumah warga. Anda bisa memanfaatkan data pengangguran yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Nah, data BPS inilah yang disebut sebagai data sekunder.
Singkatnya, data sekunder adalah data "siap pakai" yang dapat diakses dan dianalisis untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Kemudahan inilah yang menjadi daya tarik utama penggunaan data sekunder dalam penelitian.
Jenis-Jenis Data Sekunder yang Umum Digunakan
Data sekunder sangat beragam jenisnya. Klasifikasinya pun bisa bermacam-macam, tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis data sekunder yang umum digunakan dalam penelitian:
Data Internal Organisasi
Data internal adalah data yang dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi tempat Anda bekerja atau melakukan penelitian. Contohnya adalah laporan keuangan perusahaan, data penjualan, data pelanggan, data produksi, dan catatan personalia. Data ini sangat berharga karena menggambarkan kinerja dan operasional organisasi secara internal.
Bayangkan Anda meneliti efektivitas program pelatihan karyawan di perusahaan Anda. Anda bisa menggunakan data kehadiran karyawan, data penilaian kinerja sebelum dan sesudah pelatihan, serta umpan balik dari peserta pelatihan. Semua data ini merupakan data internal yang dapat membantu Anda menjawab pertanyaan penelitian.
Data internal biasanya mudah diakses, namun perlu diingat bahwa data ini mungkin tidak selalu relevan atau lengkap untuk menjawab semua pertanyaan penelitian Anda.
Data Eksternal Publikasi
Data eksternal publikasi adalah data yang diterbitkan oleh pihak ketiga, seperti pemerintah, lembaga penelitian, atau organisasi internasional. Contohnya adalah data sensus penduduk, data inflasi, data pertumbuhan ekonomi, laporan penelitian, artikel ilmiah, dan berita. Data ini sangat berguna untuk memberikan gambaran umum tentang suatu fenomena atau masalah.
Misalnya, Anda ingin meneliti dampak pandemi COVID-19 terhadap sektor pariwisata. Anda bisa menggunakan data kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), data pendapatan hotel dan restoran, serta data tingkat hunian kamar. Data-data ini akan memberikan gambaran yang komprehensif tentang dampak pandemi terhadap sektor pariwisata.
Data eksternal publikasi biasanya mudah diakses secara online maupun offline, namun perlu diingat untuk selalu memeriksa kredibilitas dan validitas sumber data.
Data Agregat dan Data Individual
Data agregat adalah data yang sudah diolah dan disajikan dalam bentuk ringkasan atau statistik. Contohnya adalah data rata-rata pendapatan per kapita, data jumlah penduduk per provinsi, atau data indeks harga konsumen. Data agregat sangat berguna untuk menggambarkan tren dan pola secara umum.
Sebaliknya, data individual adalah data yang masih bersifat mentah dan belum diolah. Contohnya adalah data kuesioner responden, data transaksi penjualan per pelanggan, atau data catatan medis pasien. Data individual memberikan informasi yang lebih detail dan spesifik, namun memerlukan pengolahan yang lebih kompleks.
Pilihan antara menggunakan data agregat atau data individual tergantung pada tujuan penelitian Anda. Jika Anda hanya ingin melihat gambaran umum, data agregat sudah cukup memadai. Namun, jika Anda ingin melakukan analisis yang lebih mendalam, data individual mungkin lebih cocok.
Kelebihan dan Kekurangan Data Sekunder: Pertimbangan Penting
Meskipun menawarkan banyak kemudahan, data sekunder juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum digunakan dalam penelitian. Berikut adalah beberapa poin penting:
Kelebihan Data Sekunder
- Hemat Biaya dan Waktu: Menggunakan data sekunder jauh lebih murah dan cepat dibandingkan mengumpulkan data primer sendiri. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyusun kuesioner, melatih enumerator, atau melakukan survei lapangan.
- Akses ke Data yang Lebih Luas: Data sekunder seringkali mencakup wilayah geografis yang lebih luas dan periode waktu yang lebih panjang dibandingkan data yang dapat Anda kumpulkan sendiri.
- Validitas dan Reliabilitas Terjamin: Data yang dikumpulkan oleh lembaga resmi atau organisasi terpercaya biasanya sudah teruji validitas dan reliabilitasnya.
- Memungkinkan Analisis Tren Historis: Data sekunder memungkinkan Anda untuk menganalisis perubahan dan perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu.
Kekurangan Data Sekunder
- Tidak Relevan dengan Pertanyaan Penelitian: Data sekunder mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan pertanyaan penelitian Anda, atau mungkin tidak tersedia data yang Anda butuhkan.
- Kurang Kontrol atas Kualitas Data: Anda tidak memiliki kendali langsung atas proses pengumpulan dan pengolahan data sekunder, sehingga sulit untuk memastikan kualitas data.
- Definisi dan Kategori yang Berbeda: Definisi dan kategori yang digunakan dalam data sekunder mungkin berbeda dengan yang Anda inginkan, sehingga sulit untuk membandingkan data dari berbagai sumber.
- Potensi Bias: Data sekunder mungkin mengandung bias yang tidak Anda sadari, yang dapat mempengaruhi hasil penelitian Anda.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan data sekunder, pastikan Anda telah mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, serta melakukan evaluasi yang cermat terhadap kualitas dan relevansi data.
Langkah-Langkah Menggunakan Data Sekunder dalam Penelitian (Menurut Sugiyono 2019)
Sugiyono (2019) memberikan panduan praktis tentang langkah-langkah menggunakan data sekunder dalam penelitian. Berikut adalah ringkasannya:
- Rumuskan Pertanyaan Penelitian: Tentukan dengan jelas pertanyaan penelitian yang ingin Anda jawab. Ini akan membantu Anda menentukan jenis data sekunder yang Anda butuhkan.
- Identifikasi Sumber Data Sekunder: Cari sumber data sekunder yang relevan dengan pertanyaan penelitian Anda. Sumber data bisa berupa buku, jurnal, laporan, situs web, atau database online.
- Evaluasi Kualitas Data: Periksa kualitas data sekunder dengan memperhatikan validitas, reliabilitas, dan relevansinya. Pastikan data tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan memenuhi standar ilmiah.
- Ekstraksi Data: Ambil data yang relevan dari sumber data sekunder. Anda bisa menggunakan perangkat lunak statistik atau spreadsheet untuk mengelola data.
- Analisis Data: Analisis data sekunder menggunakan metode statistik atau kualitatif yang sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda.
- Interpretasi Hasil: Tafsirkan hasil analisis data dan buat kesimpulan yang menjawab pertanyaan penelitian Anda.
Ingatlah untuk selalu mencantumkan sumber data sekunder yang Anda gunakan dalam laporan penelitian Anda. Ini penting untuk menghormati hak cipta dan memberikan penghargaan kepada pihak yang telah mengumpulkan data.
Contoh Penggunaan Data Sekunder dalam Penelitian: Studi Kasus
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita lihat contoh penggunaan data sekunder dalam penelitian. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia.
Peneliti tersebut dapat menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan United Nations Development Programme (UNDP). Data yang dapat digunakan antara lain:
- Data IPM: Data IPM per provinsi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2020.
- Data PDB per Kapita: Data produk domestik bruto (PDB) per kapita per provinsi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2020.
- Data Tingkat Pendidikan: Data rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah per provinsi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2020.
- Data Kesehatan: Data angka harapan hidup dan angka kematian bayi per provinsi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2020.
Dengan menggunakan data sekunder ini, peneliti dapat melakukan analisis regresi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap IPM di Indonesia. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih efektif.
Tabel Rincian Jenis dan Contoh Data Sekunder
Berikut adalah tabel yang merangkum berbagai jenis data sekunder beserta contohnya:
Jenis Data Sekunder | Contoh | Sumber Umum |
---|---|---|
Data Internal | Laporan Penjualan Bulanan, Data Pelanggan, Catatan Keuangan Perusahaan, Data Inventaris, Laporan Produksi, Hasil Survei Kepuasan Karyawan | Sistem Informasi Manajemen Perusahaan (ERP, CRM, dll.), Departemen Riset dan Pengembangan, Departemen Pemasaran, Departemen Keuangan |
Data Eksternal Publikasi | Laporan Sensus Penduduk, Data Inflasi, Data Tingkat Pengangguran, Artikel Ilmiah di Jurnal Terakreditasi, Laporan Tahunan Bank Indonesia, Data Pertumbuhan Ekonomi Global dari Bank Dunia, Data Covid-19 dari WHO | Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, Lembaga Penelitian, Organisasi Internasional (WHO, Bank Dunia, IMF, dll.) |
Data Agregat | Rata-Rata Pendapatan Per Kapita, Jumlah Penduduk Per Provinsi, Indeks Harga Konsumen (IHK), Tingkat Kriminalitas Per Kota, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) | Badan Pusat Statistik (BPS), Media Massa, Laporan Penelitian, Database Pemerintah |
Data Individual | Data Kuesioner Responden, Data Transaksi Penjualan Per Pelanggan, Data Catatan Medis Pasien (dengan anonymisasi), Data Log Pengguna Aplikasi, Data Transaksi E-Commerce | Survei, Database Perusahaan, Rumah Sakit, Penyedia Layanan Online |
Data Survei | Hasil Survei Opini Publik, Survei Kesehatan Nasional, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Survei Penggunaan Internet, Survei Industri Manufaktur | Lembaga Survei Independen, Pemerintah, Organisasi Non-Profit |
Data Statistik | Data Demografi, Data Ekonomi, Data Sosial, Data Pendidikan, Data Kesehatan, Data Lingkungan | Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian/Lembaga Terkait |
Data Historis | Arsip Pemerintah, Catatan Perusahaan, Surat Kabar Lama, Foto-Foto Lama, Dokumen Sejarah | Arsip Nasional, Perpustakaan, Museum, Koleksi Pribadi |
Data Geospasial | Peta, Citra Satelit, Data Sistem Informasi Geografis (SIG), Data GPS | Badan Informasi Geospasial (BIG), Google Maps, Esri, ArcGIS |
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Data Sekunder Menurut Sugiyono 2019
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang Data Sekunder Menurut Sugiyono 2019, beserta jawabannya yang singkat dan mudah dipahami:
- Apa itu data sekunder menurut Sugiyono 2019? Data yang diperoleh bukan langsung dari sumber pertama, melainkan dari pihak lain.
- Apa saja contoh data sekunder? Laporan keuangan perusahaan, data sensus penduduk, artikel ilmiah.
- Apa kelebihan data sekunder? Hemat biaya dan waktu, akses ke data yang lebih luas.
- Apa kekurangan data sekunder? Mungkin tidak relevan dengan pertanyaan penelitian, kurang kontrol atas kualitas data.
- Bagaimana cara mengevaluasi kualitas data sekunder? Perhatikan validitas, reliabilitas, dan relevansinya.
- Apa itu data internal? Data yang dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi.
- Apa itu data eksternal? Data yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
- Apa itu data agregat? Data yang sudah diolah dan disajikan dalam bentuk ringkasan.
- Apa itu data individual? Data yang masih bersifat mentah dan belum diolah.
- Mengapa penting mencantumkan sumber data sekunder? Untuk menghormati hak cipta dan memberikan penghargaan kepada pihak yang telah mengumpulkan data.
- Dimana saya bisa menemukan data sekunder? Diperpustakaan, website pemerintah, artikel jurnal.
- Apakah data sekunder selalu akurat? Tidak selalu, perlu dilakukan validasi sumber data.
- Kapan sebaiknya saya menggunakan data sekunder? Ketika data primer sulit didapatkan atau membutuhkan biaya yang besar.
Kesimpulan
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Data Sekunder Menurut Sugiyono 2019. Ingatlah bahwa data sekunder adalah alat yang ampuh dalam penelitian, namun perlu digunakan dengan bijak dan hati-hati. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, serta mengikuti langkah-langkah yang tepat, Anda dapat memanfaatkan data sekunder untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.
Jangan lupa untuk terus mengunjungi blog ArtForArtsSake.ca untuk mendapatkan informasi dan panduan lainnya yang bermanfaat. Kami akan terus menyajikan konten-konten menarik yang relevan dengan kebutuhan Anda. Sampai jumpa di artikel berikutnya!